Kamis, 17 Februari 2011

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK PENGAMATAN GAMBAR FOTO PERISTIWA PADA SISWA KELAS VIII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang tidak bisa terpisahkan dalam seluruh proses belajar siswa di sekolah. Selama menuntut ilmu di sekolah, siswa sering di ajarkan dan diberi tugas untuk menulis, oleh karena itu mereka diharapkan akan mempunyai wawasan yang lebih luas dan mendalam setelah melakukan kegiatan menulis.
Kridalaksana (2005: 968) menulis adalah melahirkan pikiran tematik atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dalam tulisan. Akhadiah (2002: 2) mengungkapkan bahwa menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat. Menulis berarti mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan dan wawasan ke dalam tulisan yang sistematis dan bisa dipahami oleh orang lain.
Pelajaran menulis kadang hanya digunakan sebagai pengisi waktu luang dan tidak memperoleh porsi waktu yang cukup. Siswa banyak yang tidak senang apabila diminta untuk membuat karangan. Siswa menganggap pelajaran menulis wacana sebagai pelajaran yang membosankan dan melelahkan (Tarigan, 1986: 186-187). Hal ini menarik perhatian untuk diteliti upaya yang harus ditempuh untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis teks berita.
Teks berita adalah naskah berita yang berisi fakta mengenai kejadian peristiwa yang hangat, menarik, atau penting bagi sebagian besar masyarakat yang bisa disampaikan melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media internet.
Kegiatan menulis teks berita cocok untuk pembelajaran menulis pada siswa kelas VIII SMP karena pada taraf ini siswa banyak mengalami dan mengamati hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Tema dalam berita adalah peristiwa yang terjadi di lingkungan masyarakat dan siswa sudah bisa merespon lingkungannya, membayangkan dalam pikirannya kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan.

Pemanfaatan gambar foto sebagai media untuk mengamati suatu kejadian yang akan ditulis menjadi sebuah teks berita sangat tepat. Menulis teks berita dengan teknik pengamatan gambar peristiwa akan memberikan kebebasan kepada siswa untuk membahasakannya. Jadi, siswa yang satu dengan yang lain akan bervariasi dalam membahasakan gambar foto peristiwa yang diamati.
Berdasrkan latar belakang masalah tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Peningkat Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Teknik Pengamatan Gambar Foto Peristiwa pada Siswa Kelas VIII SMP Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian di atas ada tiga macam yang perlu dibahas dalam penelitian ini.
1. Adakah peningkatan kemampuan menulis teks berita melalui pengamatan gambar peristiwa pada siswa kelas VIII SMP AL ISLAM 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011?
2. Adakah motivasi kemampuan menulis teks berita melalui pengamatan gambar peristiwa pada siswa kelas VIII SMP AL ISLAM 1 Surakarta tahu ajaran 2010/2011?
3. Bagaimana persepsi dan tanggapan siswa kelas VIII SMP AL ISLAM 1 Surakarta tahu ajaran 2010/2011 tentang penulisan teks berita melalui pengamatan foto peristiwa pada siawa SMP AL ISLAM 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011?

C. Pembatasan Masalah
Masalah ini dibatasi pada Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita melalui Teknik Pengamatan Foto Gambar Peristiwa pada Siswa Kelas VIII SMP AL ISLAM 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.


D. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan di atas, dalam penelitian ini memiliki tiga tujuan.
1. Memaparkan peningkatan kemampuan menulis teks berita melalui pengamatan gambar peristiwa pada siswa kelas VIII SMP AL ISLAM 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
2. Menjelaskan motivasi kemampuan menulis teks berita melalui pengamatan gambar peristiwa pada siswa kelas VIII SMP AL ISLAM 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
3. Menganalisis persepsi dan tanggapan siswa kelas VIII SMP AL ISLAM 1 Surakarta tahu ajaran 2010/2011 tentang penulisan teks berita melalui pengamatan foto peristiwa pada siawa SMP AL ISLAM 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

E. Manfaat
Dalam penelitian ini dapat diambil manfaan bagi siswa, guru, dan sekolah. adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Siswa
a. Siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dalam menilis teks berita dengan menggunakan gambar foto peristiwa.
b. Siswa dapat mengembangkan kreativitas dan kemampuan menulis teks berita di dalam kelas.
2. Guru
a. Sebagai sumber informasi bagi guru untuk memantau sejauh mana kemampuan yang dimiliki siswa dalam menilis teks berita dengan menggunakan gambar foto peristiwa.
b. Sebagai bahan referensi pembanding untuk untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
3. Sekolah
a. Sekolah dapat menyediakan media pembelajaran yang menarik.
b. Dengan adanya media belajar yang menarik akan mampu mewujudkan siswa yang kreatif dan bervariasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang kemampuan menulis teks berita pernah diteiti oleh Sariah (2006) yang berjudul “Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Teknik Wawancara pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 lembang Tahun Ajaran 2005/2006”. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa menulis teks berita dengan menggunakan teknik wawancara dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Persamaan penelitian Sariah dengan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan menulis berita pada siswa SMP kelas VIII SMP kelas VIII. Sedangkan perbedaannya dalam penelitian ini mengunakan teknik pengamatan gambar foto peristiwa dan pada penelitian sariah menggunakan teknik wawancara .
Rahmawati (2007) yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Teknik Pengamatan Gambar pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 1 Batangan Pati”. Mengemukakan ketrampialan menulis teks dan perilaku siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Batangan pati mengalami peningkatan setelah mengikiti pembelajaran melalui teknik pengamatan gambar. Peneliti Rhmawati dengan penelitian ini hampir sama yaitu ingin mengetahui keterampilan menulis teks berita pada siswa SMP kelas VIII melalui pengamatan media gambar. Perbedaannya penelitian ini menitikberatkan pada peningkatan kemampuan menulis teks berita melalui teknik pengamatan gambar foto peristiwa, sedangkan Rahmawati menitikberatkan pada peningkatan penulisan teks berita melalui teknik pengamatan gambar.
Sumartanti menegemukakan adanya peningkatan keterampilan menulis teks berita dan perilaku siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pagandan Kabupaten Kendal. Setelah mengikuti pembelajaran adopsi siaran berita televisi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Sumartanti yaitu ingin mengetahui kemempuan menulis teks berita pada siswa SMP kelas VIII, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian Sumartanti yaitu penelitian ini menggunakan teknik pengamatan gambar foto peristiwa sedangkan penelitian Sumartanti menggunakan teknik adopsi siaran berita televisi.
Penelitian tentang pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis pernah diteliti oleh Agusyaningrum (2007) berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Pemanfaatan Teknik Gambar Berseri di Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Urakarta Tahun Ajaran 2006/2007”.
Arifiah (2005) berjudul “Gambar Berseri Sebagai Media untuk Menyusun Cerita Secara Beruntut Bagi Siswa Kelas IV Islamiyah Madiun” dan Latifah (2005) berjudul “Kemampuan Menulis Paragaraf Narasi dengan Menggunakan Gamber Berseri pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pangkur Kabupaten Ngawi.
Agustyaningrum mengemukakan terdapat peningkatan keterampilan menulis karangan narasi oleh siswa kelas VIII A SMP Ta’mirul Islam Suarakarta setelah mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan gambar berseri, megalami peningkatan dari sebelimnya. Persamaan penelitian ini denga penelitian Agisyaningrum sama-sama meneliti tentang keterampilan menulis dengan menggunakan media gambar. Perbedaannya penelitian aguntyaningrum lebih menekankan pada penulisan paragraf narasi dengan menggunakan media gambar berseri, sedangkan pada penelitian ini lebih menekankan pada penulisan teks berita dengan menggunakan media gambar foto peristiwa.
Hasil penelitian Arifiah adalah variasi diksi yang digunakan oleh siswa dalam menyusun cerita berdasarkan kelas katanya terbagi menjadi kelas kata pengisi nomina dan pronomina. Persamaan penelitian ini dengan Arifiah adalah menggunakan gambar sebagai media pembelajaran menulis, perbedaannya penelitian Arifiah menitikberatkan pada kemampuan siswa menyusun cerita seara beruntut sedangkan pada penelitian ini menitikberatkan pada kemampuan siswa menulis teks berita dengan menggunakan media gambar peristiwa.
Hasil penelitian Latifah yaitu ada variasi urutan yang disusun dalam paragraf, persamaannya penelitian Latifah dengan penelitian ini gambar yaitu menggunakan sebagai media. Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian Latifah, penelitian ini menitikberatkan pada peningkatan menulis teks berita, sedangkan Latifah menitikberatkan pada variasi pada urutan yang disusun dalam paragraf.

Penelelitian Kartikasari (2008) dalam skripsinya yang berjudul “peningkatan kemampuan meulis karangan argumentasi dengan media VCD berita TV pada siswa kelas X penjualan 1 SMK Batik 2 Surakarta”. penelitian yang dilakukan oleh laili Kartikasari mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini yaitu melakukan kegiatan menulis. Perbedaannya pada penelitian Laili Kartikasari menitikberatkan pada penulisan karangan argumentasi dengan dengan media VCD. Sedangka pada penelitian ini lebih menitik beratkan pada penulisan teks berita dengan menggunakan media foto gambar peristiwa.
Penelitian Winardi (2009) dalam skripsinya yang berjudul “peningkatan kemampuan menulis argumentasi denga media gambar berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gemolong tahun ajaran 2008/2009”. Hasil dalam penelitian Winardi bahwa setelah menggunakan media gambar berita, siswa mengalami peningkatan dalam menulis karangan argumentasi. Persamaan penelitian Winardi dengan penelitian ini sama-sama mengkaji tengtang menulis dengan menggunakan media gambar. Letak perbedaannya, pada penelitian Winardi menitikberatkan pada peningkatan kemampuan menulis karangan arrgumentasi dengan menggunakan media gambar. Sedangkan pada penelitian ini lenih menitikberatkan pada peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan fito gambar peristiwa.
B. Landasan Teori
1. Pengertian Berita
Kridalaksana (2005:1219) definisi menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang membuat surat) dengan tulisan. Hampir sama dengan definisi menulis yang diutarakan oleh Lada (dalam Tarigan, 1986:22) bahwa menulis merupakan suatu prosentase bagian dari kesatuan ekspresi bahasa.
Sami (1990: 81) berpendapat bahwa kecakapan menulis sebetulnya dapat menjadi milik semua orang yang pernah menduduki bangku sekolah. Pada dasarnya kecakapan menulis merupakan buah pikiran dan ide ke dalam bentuk lambang bahasa. Akhadiah (2002: 9) mengatakan bahwa menulis adalah ragam komunilasi yang perlu dilengkapi alat-alat penjelas serta aturan gaya dan tanda baca.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpukan bahwa menulis berarti menuangkan ide pikiran, gagasan, pengetahuan ke dalam tulisan yang sistematis, sesuai atauran ejaan dan tanda baca dengan biasa dipahami.
2. Fungsi dan Tujuan Menulis
Fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung, sangat penting bagi pendidik karena merupakan pelajaran berpikir secara kritis (D’ Agela dalam Tarigan, 1986: 22).
Kegiatan meulis mempunyai maksud dan tujuan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Berikut ini tujuan menulis menurut Handry Guntur Tarigan.
a. Memberitaukan atau mengajari.
b. Mengajak atau mendesak.
c. Menghibur atau menyarankan.
d. Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan atau emosi berapi-api.
Senada dengan pendapat yang dikemukakan di atas Semi (1990: 19-20) juga memperhitungkan melalui.
a. Memberikan arahan, yakni memberikan pertanyaan pada orang lain dengan mengajarkan sesuatu.
b. Menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian dalam penjelasan tentang sesuatu hal yang diketahui orang lain.
c. Menceritakan kejadian, yakni memberikan informasi tentang sesuatu yang berlangsung disuatu waktu.
d. Meringkaskan, yaitu membuat ringkasan suatu tulisan agar lebih singkat.
e. Meyakinkan, yaitu berusaha meyakinkan orang lain agar selalu dengannya.
3. Berita
a. Pengertian Berita
Chsrnley (dalam Muda, 2005: 22) mengungkapkan bahwa berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Menurut Henshall & Ingram (dalam Skripsi Raahmawati, 2007: 36) berita adalah susunan kejadian setiap hari, sehingga masyarakat menerimanya dalam bentuk yang tersusun dan dikemas rapi menjadi cerita, pada hari yang sama di radio atau televisi dan keesokan hari di berbagai surat kabar.
Kridalaksana (2005: 140) berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Sumadiria (2005:65) mengatakan berita adalah laporan tercepat mengenai fakta aatu ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, malalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau internet.
b. Unsur-unsur Berita
Menurut Putra (dalam Skripsi Raahmawati, 2007: 36) menyatakan bahwa di dalam berita terdapat enam unsur berita yang disingkat menjadi 5W+1H ( What, Who, Where, When, Why,dan How). Berikut adalah arti dari masing-masing istilah tersebut :
a. What (apa) : Artinya, apa yang tengah terjadi. Peristiwa atau kejadian apa yang sedang terjadi dalam berita.
b. Who (siapa) : Artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam berita.
c. Where (dimana) : Artinya, peristiwa atau kejadian berita yang sedang berlangsung.
d. When (kapan) : Artinya, kapan peristiwa atau kejadian beria itu terjadi.
e. Why (mengapa) : Artinya, mengapa kejadian yang ada dalam berita itu bisa terjadi.
f. How (bagaimana) : Artinya, bagaimana kejadian yang ada dalam berita itu biasa berlangsung. Security (aman) : Artinya, apakah peristiwa atau kejadian yang dimuat biasa menjadi aman atau malah sebaliknya menimbulkan kekisruhan, untuk itu berita yang dimuat harus memperhatikan keamanannya.
4. Media dan Media Pembelajaran
Menurut Schiam sebagamana dikutip oleh Suwarno (2006: 128) menyatakan, bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Menurut Briggs sebagaimana dikutip oleh Suwarno (2006: 128) mendefinisikan media pembelajaran sebagai sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Dari pengertian diatas, media pembelajaran dapat diartikan sebagai sarana, alat atau teknologi yang dapat menunjang dan memperlancar proses pembelajaran.
Ciri-ciri media pembelajaran:
Menurut Gearlach dan Eli sebagaimana dikutip oleh Arsyad (2003: 11-13) mengemukakan, bahwa ada tiga ciri media yaitu:
a Ciri fiksatif. Ciri ini menampilkan fungsi media untuk merekam serta menampilkan suatu peristiwa yang diteliti atau dikaji.
b Ciri manipulatif untuk memanipulasi suatu kejadian. Kejadian yang memakan waktu yang lama dapat ditampilkan dalam waktu yang singkat
c Ciri distributif yaitu menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian dapat ditranformasikan kepada banyak orang dalam waktu yang bersamaan.
Menurut Arsyad (2003: 26-27), manfaat praktis dari penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
a Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu.
d Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
5. Fungsi Media Pendidikan
Sadiman (2002: 10) media yang digunakan dalam pembelajaran mempunyai beberapa fungsi.
1) Memperjelas penyajian pembelajaran agar tidak terlalu verbalistis.
2) Menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi akan menciptakan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
3) Menimbulakan semangat belajar bagi siswa.
4) Menimbulkan siswa belajar mandiri untuk memimilih berdasarkan kemampuan minatnya.
Dapat disimpulkan bahwa media pendidikan memiliki fungsi menciptakan pembelajaran bervariasi dan menimbulkan semangat belajar pada siswa.
6. Jenis Media
Sect dan Richey (dalam Arsyad, 2003: 30), jenis media dapat dikelompokkan menjadi empat macam.
1. Media hasil teknologi cetak meliputi teks, gambar, grafik, peta, foto, dan representasi foto grafik.
2. Media audio visual meliputi proyektor film, tape recorder, Televisi, proyektor visual yang lebar.
3. Media teknologi, berdasarkan computer meliputi, menggabungkan pemekaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer yang memeiliki kemampuan yang canggih.
7. Kelebihan Penggunaan Media Gambar
Subana (2005: 320-325) menyebutkan kelebihan penggunaan media gambar adalah:
1. Gambar mudah diperoleh pada buku, majalah, koran, album foto dan lain-lain.
2. Dapat menterjemahkan ide-ide pokok dalam bentuk yang nyata.
3. Gambar mudah dipakai karena menggunakan peralatan.
4. Gambar relative mirah.
5. Gambar dapat digunakan dalam banyak hal.
a. Kekurangan Media Gambar.
Selain memiliki kelebihan, media gambar juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan, yaitu
1. Berdimensi dua sukar untuk menulis bentuk yang sebenarya.
2. Gambar tidak memperlihatkan gerak sepert gamar hidup.
3. Siswa tidak selalu dapat menginpretasikan isi gambar (Subana, 2005: 325).

b. Gambar Fakta Peristiwa Sebagai Media Pembelajaran
Peristiwa adalah kejadian (hal, perkara, dll): kejadian yang luar biasa (Kridalaksana, 2005: 860). Sedangkan foto adalah potret; gambaran, bayangan, pantulan, (Kridalaksana, 2005: 320).
Gambar foto peristiwa merupakan tiruan gambaran dari kejadian yang luar biasa yang ada di sekitar kita. Bentuknya berupa gambar yang di dalamnya memuat informasi tentang kejadian yang sedang terjadi di suatu tempat, daerah atau suatu negara. Informasi yang berupa gambar tersebut dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.
Jadi dapat disimpulakan media gambar foto peristiwa dapat digunakan untuk pembelajaran di kelas khususnya keterampilan menulis teks berita.
8. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam ebuah kelass bersama (Suharsini, 2007: 3).
Suhardjono (2007: 58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan member mutu praktik belajar di kelas.
b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Suhardjono (2007: 60-61) tujuan PTK yaitu untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas.
9. Hipotesis Penelitian
Menulis dengan media gambar foto peristiwa. Penulis harus mengamati gambar yang telah disediakan.. Dari gambar tersebut, penulis dapat mengembangkan menjadi sebuah teks berita. Cara semacam ini seharusnya lebih unik dan menarik, penulis dapat menikmati keindahan gambar pula. Cara ini juga akan membantu seorang penulis, gambar semestinya dibuat warna warni, sehingga tidak membosankan penulisnya. Dalam situasi pengajaran di sekolah, menulis teks berita dengan media gambar foto peristiwa kiranya akan lebih menarik karena perhatian penulis juga pada aspek visual melalui gambar, pendengar juga akan terusik imajinasinya dan ikut berjalan mengikuti keindahan gambar.

10. Indikataor Pencapaian
Penelitian tindakan kelas (PTK) harus memiliki indikator pencapaian tertentu yang harus dicapai. Penelitian ini terdapat beberapa indikator yaitu:
a. Siswa mampu menulis teks berita dengan baik berdasarkan gambar foto peristiwa.
b. Media gambar dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran menulis teks berita.
c. Media gambar dapat memberikan motivasi dan dukunngan pada siswa untuk lebih giat belajar.
d. Pembelajaran menulis dengan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
e. Meedia gambar memberikan kemudahan pada guru dalam prooses belajar mengajar.
f. Siswa diharapkan mahir atau pandai dalam menulis.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Al Islam 1 Surakarta dengan subjek yang dikenai tindakan adalah siswa Al Islam 1 Surakarta kelas VIII yang berjumlah 38 siswa.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan member mutu praktik belajar di kelas (Suhardjono, 2007: 58).
Tahap ilustrasi PTK yaitu








C. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah peningkatan kemampuan siswa kelas VIII SMP Al Islam 1 Surakarta dalam menulis teks berita melalui teknik pengamatan gambar foto peristiwa.
D. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan belajar di SMP Al Islam 1 Surakarta. Dalam penelitian ini, kepala sekolah, guru mapel, dan peneliti berupaya memperoleh hasil yang maksimal melalui cara yang efektif. PTK memungkinkan adanya tindakan yang berulang-ulang dan revisi untuk merevisi jika permasalahan yang dihadapi belum terpecahkan.
E. Sumber Data dan Cara Pengambilan
Sumber data dalam penelitian ini dijadikan sebagai informasi dalam penelitian. Sumber data meliputi:
1. Informasi yang menjadi sumber data dalam penelitian ini aktivitas siawa kelas VIII SMP Al Islam 1 Surakarta saat pembelajaran penulisan teks berita berlangsung.
2. RPP yang dibuat oleh peneliti cara kegiatan pembelajaran melalui penulisan teks berita
Pengambilan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) dapat dilakukan dengan teknik sebagai berikut.
1. Tes
Digunakan untuk mengambil data dan nilai hasil karangan siswa mengenai teks berita.
2. Observasi
Teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti mengenai situasi pembelajaran menulis teks berita kelas VIII SMP Al Islam 1 Surakarta.
3. Wawancara
Untuk menetahui data motivasi siswa ketika pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita pengamatan gambar foto peristiwa serta tanggapan dan resepsi siswa tentang pembelajaran menulis teks berita.
4. Dokomentasi
Dokomen merupakan kumpulan catatan peristiwa yang di masa lampau atau masa kini, bias buku pribadi, buku persetasi, dll. Untuk memperoleh data sekolah dan identitas siswa antara lain nama siswa dan nomor induk siswa dengan melihat dokumen yang ada di sekolah.

F. Teknik Analisis Data
Analisis terhadap peningkatan kemampuan siswa menulis teks berita melalui teknik pengamatan gambar foto peristiwa mencakup kemampuan cecara lengkap, singkat, padat, jelas, serta actual. Analisis motivasi siswa ketika mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui pengamatan gambar foto peristiwa dianalisis mencakup semangat siswa ketika pelaksanaan tindakan penulisan teks berita melalui teknik pengamatan gamber foto peristiwa persepsi dan tanggapan siswa tentang pembelajaran menulis teks berita dan tanggapan siswa mengikuti pembelajaran penulisan teks berita melalui teknik pengamatan gamber foto peristiwa.

1 komentar: