Senin, 07 Maret 2011

PERANAN STILISTIKA DALAM STUDI SASTRA

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Stilistika menurut Sudjima (dalam Satoto, 1995: 6) adalah ilmu yang meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa didalam karya sastra. Sangat menarik bahwa dalam perkembangan linguistik terapan bahwa munculnya minat bahkan kesungguhan hati para pakar linguis untuk menerapkan teori dan pendekatan linguistik dalam rangka pengkajian sastra (Satoto, 1995:6). Begitu eratnya pengkajian bahasa dan sastra, sehingga bidang studi stilistika menjadi incaran yang menggairahkan bagi para ahli bahasa dan aahli sastra. Stilistika adalah studi yang menjembatani pengkajian bahasa dan sastra dengan mengkaji apa sebenarnya hubungan antara bahasa dan sastra (Satoto, 1995:6).
Ciri khas sebuah karya sastra tidak saja dilihat berdasarkan genrenya, tetapi dapat pula dilihat melalui konvensi sastra maupun konvensi bahasanya. Khusus dalam kaitan bahasa dalam sastra, pengarang mengeksploitasi potensi-potensi bahasa untuk menyampaikan gagasannya dengan tujuan tertentu.
Menurut Aminuddin (2008) gaya merupakan perwujudan penggunaan bahasa oleh seorang penulis untuk mengemukakan gambaran, gagasan, pendapat, dan membuahkan efek tertentu bagi penanggapnya sebagaimana cara yang digunakannya. Sebagai wujud cara menggunakan kode kebahasaan, gaya merupakan relasional yang berhubungan dengan rentetan kata, kalimat dan berbagai kemungkinan manifestasi kode kebahasaan sebagai sistem tanda. Jadi, gaya merupakan simbol verbal.
Stilistika dalam kajian karya sastra mamiliki hubungan yang sangat erat karena dalam sebuah karya sastra terdapat style sedangkan stilistika merupakan cabang ilmu sastra yang mengkaji tantang stail atau gaya.

B. Rumusan Masalah
Suatu makalah harus mempunyai tujuan lebih terarah dan tidak menyimpang dari bahasan utamanya, maka dirumuskan tujuan dari makalah ini.
1. Apa yang dimaksud dengan kajian stilistika?
2. Bagaimana peran stilistika dalam studi karya sastra?
C. Tujuan
Suatu makalah harus mempunyai tujuan lebih terarah dan tidak menyimpang dari bahasan utamanya, maka tujuan dari makalah ini.
1. Mendeskrisikan tentang kajian stilistika.
2. Mendeskripsikan tentang peran stilistika dalam studi karya sastra.
D. Manfaat
Suatu makalah harus mempunyai tujuan lebih terarah dan tidak menyimpang dari bahasan utamanya, maka manfaat dari makalah ini.
1. Mengetahui maksud dari kajian stilistika.
2. Mengetahui bagaimana peran stilistika dalam studi karya sastra.
















BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Stilistika
Pada mulanya stilistika oleh penemunya, Carles Bally (dalam Hend Out Ali Imron,2008:15) tidak dimasukkan sebagai studi gaya sastra, melainkan untuk studi bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi tujuan hidup. Menurut Bally stilistika adalah studi tentang efek-efek ekspresif dan mekanisme dalam semua bahasa-bahasa. Baginya stilistika merupakan sumber-sumber ekspresif bahasa dan mengeluarkanya dari dalamnya studi bahasa sastra yang diorganisasikan untuk tujuan estetik.
Tetapi Cressot (dalam Hend Out Ali Imron,2008:15) menyatakan bahwa kesusastraan adalah bidang stilistika yang utama karena dalam bidang kesusastraan pilihan gaya lebih manasuka dan lebih sadar.
Kajian Stilistika merupakan bentuk kajian yang menggunakan pendekatan obyektif. Dinyatakan demikian karena ditinjau dari sasaran kajian dan penjelasan yang dibuahkan, kajian stilistika merupakan kajian yang berfokus pada wujud penggunaan sstem tanda dalam karya sastra yang diperoleh secara rasional-empirik dapat dipertanggung jawabkan. Landasan empirik merujuk pada kesesuian landasan konseptual dengan cara kerja yang digunakan bila dihubungkan dengan karakteristik fakta yang dijadikan sasaran kajian. Sedangkan menurut Rene Wellek dan Austin Warren, Stilistika perhatian utamanya adalah kontras system bahasa pada zamannya (Wellek dan Warren : 1990 : 221).
Pada apresiasi sastra, analisis kajian stilistika digunakan untuk memudahkan menikmati,memahami,dan menghayati sistem tanda yang digunakan dalam karya sastra yang berfungsi untuk mengetahui ungkapan ekspresif yang ingin diungkapkan oleh pengarang.
Dari penjelasan selintas di atas dapat ditarik kesimpulan tentang analisis yang dilakukan apresiasi sastra meliputi :

1. Analisis tanda baca yang digunakan pengarang.
2. Analisis hubungan antara system tanda yang satu dengan yang lainnya.
3. Analisis kemungkinan terjemahan satuan tanda yang ditentukan serta kemungkinan bentuk ekspresi yang dikandungnya (Aminuddin, 1995 :98).
Kaitannya dengan kritik sastra, kajian stilistika digunakan sebagai metode untuk menghindari kritik sastra yang bersifat impesionistis dan subyektif. Melalui kajian stilistika ini diharapkan dapat memperoleh hasil yang memenuhi kriteria obyektifitas dan keilmiahan (Aminuddin, 1995 : 42).
Pada kritik sastra ini prosedur analisis yang digunakan dalam kajian stilistika, diantaranya :
1. Analisis aspek gaya dalam karya sastra.
2. Analisis aspek-aspek kebahasaan seperti manipulasi paduan bunyi, penggunaan tanda baca dan cara penulisan.
3. Analisis gagasan atau makna yang dipaparkan dalam karya sastra
B. Peranan stilistika dalam studi karya sastra
Gaya menurut Envist (dalam Hend Out Ali Imron,2008:20) setiap pengarang dalam kajian stilistika memperlihatkan ciri pribadi. Gaya dapat diperbincangkan dalam pemakaian bahasa pada jenis-jenis gaya nonsastra, namun istilah gaya dalam hal ini secara umum berkaitan dengan pemakaian bahasa dalam karya sastra sebagai bahan kajian sastra.
Altenbend (dalam Hend Out Ali Imron, 2008:20) menyatakan bahwa sarana retorika merupakan sarana kepuitisan yang berupa muslihat pikiran. Dengan sarana retorika itu pengarang berusaha untuk menarik perhatian dan pikiran pembaca berkontemplasi terhadap apa yang diekspresikan pengarang. Dalam karya sastra setiap kata memiliki tautan, emotif, moral, disamping maknanya yang netral. Oleh karena itu gaya bahasa merupakan pemanfaatan potensi bahasa yang ekspresif dan emotif. Adanya pemerkayaan makna dalam karya sastra merupakan salah satu ciri khas wacana karya sastra itu sendiri. Jadi pemanfaatan potensi-bahasa secara khusus akan mampu memberikan pemerkayaan makna dan penggambaran objek. Pemerkayaan ini dimungkinkan karena adanya potensi pemanfaatan sebagai bentuk sistem tanda yang mungkin. Oleh karena itu stilistika berpangkal pada bentuk ekspresi kebahasaan
Style ‘gaya bahasa’ menutut sudjiman (dalam Hend Out Ali Imron, 2008: 21) akan dikemukakan beberapa konsep kebahasaan yang berkaitan dengan style dalam kajian stilistika karya sastra.
1. Diksi (pemilihan kata)
Kata berkaitan erat dengan hakikat karya sastra yang penuh itensitas. Sastrawan dituntut untuk dengan cermat dalam pemilihan kata, karena kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya, komposisi kalimat dalam wacana.
2. Pencitraan kata
Pencitraan berkaitan erat dengan diksi karena sebuah kata atau serangkaian kata tertentu dapat memberikan pencitraan tertentu. Pencitraan kata merupakan gambaran angan-angan dalam sastra, termasuk puisi. Penyair tidak hanya menciptakan musuk verbal tetapi juga pencipta gambaran dalam kata-kata mendiskripsikan sesuatu.
3. Tuturan figurative
Tuturan figurative adalah bahasa untuk menyatakan suatu mkna dengan cara yang tidak biasa atau tidak sesuai dengan apa yang diucapkannya.
.


BAB III
PENITUP


Stilistika ilmu yang meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa didalam karya sastra. Ciri khas sebuah karya sastra tidak saja dilihat berdasarkan genrenya, tetapi dapat pula dilihat melalui konvensi sastra maupun konvensi bahasanya.
Kajian Stilistika merupakan bentuk kajian yang menggunakan pendekatan obyektif. Dinyatakan demikian karena ditinjau dari sasaran kajian dan penjelasan yang dibuahkan, kajian stilistika merupakan kajian yang berfokus pada wujud penggunaan sstem tanda dalam karya sastra
Ada beberapa konsep kebahasaan yang berkaitan dengan style dalam kajian stilistika karya sastra yang meliputi: 1) Diksi (pemilihan kata), 2) Pencitraan kata, 3) Tuturan figurative.


Daftar Pustaka

Aminuddin. 1995. Stilistika, Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Semarang: IKIP Semarang Press..
Imron, Ali A.M. 2008. HEND OUT “Stilistika Sebuah Pengantar”. Surakrta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Satoto, Sudiro. 1995. Stilistika. Surakarta: STSI Surakarta.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

3 komentar:

  1. mksih atas blognnya, moga k'baikannya dibalas ama yang di atas....

    BalasHapus
  2. terima kasih untuk info di Blog Anda. Sangat membantu sekaliii :)

    BalasHapus
  3. terima kasih atas informasi yang telah diberikan dalam blog Anda :)

    BalasHapus